Kamis, 07 Agustus 2014

Liebester Award ???

Assalamu'alaikum, oi penontooon? apa kabar?

Sekarang kita santai-santai dulu ya. Tinggalkan dulu puisi, sajak, dan cerpen yang membuat hati dan pikiran lo berdebat dengan retorika yang ga karuan.

Liebester Award? kesan pertama yang gua dapat dari liebester award adalah salah baca. Gua malah membacanya "Lobster Award". "Hah? Lobster Awaaard?" gumam gua dalam hati. Gua langsung berpikir ini adalah penghargaan buat lobster-lobster yang ada di dunia. Dan setelah gua baca ulang ternyata namanya Liebester Award.

Dikutip dari guru les sosiologi gua yang wajahnya mirip salah satu personil JKT48, Liebester Award ini adalah sebuah permainan yang membuka pertemanan antara blogger. Lo boleh percaya atau engga terhadap kutipan tersebut, karena yang jelas kutipan tersebut bukan hadits rosul.

Gua sendiri terkena jebakkan permainan ini dari guru les sosiologi gua @Nadyazura yang manis kalo lagi senyum dan yang ga pernah gua lupa adalah cerita-cerita dia yang absurd tapi kocak. Gua berterima kasih juga kepada dia, karena tanpa dia gua ga akan bisa untuk lebih memahami sosialisasi. Sosialisasi yang baik sangat kita butuhkan, karena tanpa sosialisasi yang baik kita ga akan bisa mendapatkan cinta seseorang yang kita sukai. Dengan sosialisasi yang baik, kita bisa membuka jalan untuk menanamkan cinta tulus kita pada orang yang kita sukai. Kesimpulannya adalah orang jomblo berarti tidak memahami sosialisasi secara baik. Dan playboy adalah orang yang salah menggunakan sosialisasi yang baik.

Langsung aja kita bermain.

Ini aturan dari Liebester Award:

1. Menjawab 11 pertanyaan yang diberi oleh orang yang dengan iseng nge'tag' kita ke dalam permainan ini.
2. Menceritakan 11 hal tentang diri kita. (Ya lo boleh narsis sesuka lo deh).
3. Ucapin makasih karena udah dipilih ke permainan ini. (Permainan promosi antar blog ini sih).
4. Ngetag 11 orang lagi buat di'jebak' agar terjerumus main ginian juga. (Biar seru-seruan bareng). 

Dan ini daftar pertanyaan yang harus gua jawab:

1. Apa yang kalian mau lakukan besok?
2. Apa yang mau kalian lakukan minggu depan?
3. Apa yang akan kalian lakukan bulan depan?
4. Apa yang akan kalian lakukan 6-8 bulan kedepan?
5. Apa yang akan kalian lakukan dalam 5 tahun kedepan?
6. Menurut kalian, apakah yang akan kalian lakukan dalam besok hingga 5 tahun ke depan akan ada kesinambungan?
7. Apakah yang akan kalian lakukan nanti memberikan suatu muara pada tujuan akhir yang sama?
8. Apakah tujuan atas apa yang kalian lakukan nanti itu akan berguna bagi kalian?
9. Apakah yang akan kalian lakukan dengan tujuan yang sama itu akan memberikan efek yang positif bagi orang-orang sekeliling kalian?
10. Bagaimana cara kalian menemukan Tuhan?
11. Semoga kalian menjawab 10 pertanyaan diatas.

Dan ini jawaban gua:

1. Bangun tidur, nafas, makan, minum, buang air, mandi, belajar, dan memperbaiki kesalahan, mudah-mudahan.
2. Sama kaya jawaban nomer 1.
3. Sama kaya jawaban nomer 2.
4. Sama kaya jawaban nomer 3 ditambah kerja part time.
5. Sama kaya jawaban nomer 4, yang beda adalah kerja full time dan memulai untuk membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah haha.
6. Memperbaiki diri hingga kelak menjadi imam yang baik untuk anak dan istri. (Rapihin rambut).
7. Ya insyaallah, karena tujuan akhir gua adalah gua harus mendapatkan rasa sayang dari kelaurga dan rasa sayang dari Tuhan.
8. Berguna banget, karena menurut prinsip gua, hidup di dunia adalah kendaraan untuk menuju tujuan gua. Jadi dalam hidup harus jadi orang yang baik dan berguna.(Pegang dagu).
9. Gua gatau bisa memberikan efek positif atau engga, biar mereka yang merasakan. Meski tidak bisa jadi yang terbaik, gua akan berusaha melakukan yang terbaik.
10. Dengan berpikir dan merenungkan alam. Orang lain bahkan nabi sekalipun tidak bisa membantu menemukan Tuhan, mereka hanya bisa "mengingatkan". Dengan tulus berpikir dan merenungkan alam untuk sungguh-sungguh mencari-Nya, Dia akan membuat dirimu menemukan-Nya. (Terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS).
11. Gua pasti menjawab pertanyaan "cerdas" dari mu guru @Nadyazura.

Itu tadi jawaban gua untuk pertanyaan yang sangat cerdas. Meskipun gua gatau jawaban gua cerdas atau engga.

Dan ini 11 hal tentang gua: (harus dijawab banget nih???).

1. Gua cowo, meskipun temen-temen gua bilang gua cantik. (Sialan!).
2. Gua omnivora. Apapun gua makan, kecuali piring, gelas, sendok, garpu, sumpit dan semacamnya.
3. Gua suka banget sama yang namanya padang rumput berbukit dan city light.
4. Gua ga suka debat. Karena nabi Muhammad berkata: "Aku menjamin rumah di teras surga bagi yang menahan diri berdebat walau dia benar.." (HR Abu Dawud).
5. Gua pemikir dan ga mau ikutin prinsip orang lain.
6. Gua kuliah di Unpad dan gua hidup nomaden dari satu kost ke kostan lain, kostan gua cuma jadi tempat buat simpen baju.
7. Gua punya motor kesayangan namanya Vega. Dia adalah sahabat di setiap perjalanan Depok-Bandung. Sebenernya kasian juga sama si Vega harus bulak-balik sejauh itu, semoga 5 tahun lagi lu masih bisa hidup ya Veg.
8. Gua adalah orang gila yang memilih lewat Bekasi-Karawang-Cikampek-Purwakarta-Subang untuk sampai ke Bandung dari Depok dengan menggunakan motor.
9. Gua pernah pelihara beberapa ikan hias air laut selama 1 minggu sebelum semuanya mati. Yang membuat gua sedih bukan karena ikan-ikan itu mati tapi karena gua kehilangan uang gua. Ikan hias air laut itu mahal.
10. Kalo kata guru gua si @Nadyazura, gua adalah tukang gombal. Sebenernya gua bukan tukang gombal. Gua hanya ingin memuji keindahan para wanita dengan kata-kata indah penuh makna.
11. Gua suka sama orang yang bisa ngasih tau kekurangan dan kejelakan gua.

Itu adalah 11 hal tentang gua. Percaya atau engga, yang pasti lu harus percaya sama Tuhan.

Dan ini 11 orang bakal gua tag. Haha rasain, gua kerjain lu!

1. Buat yang spesial guru gua yang super, Nadya.
2. Temen gua yang beraga Gerrard, berjiwa Sapardji Djoko Darmono, Jemmy.
3. Temen gua yang rada kocak dengan pemikiran idealisnya, Harry.
4. Fabian, 19 tahun, sedang belajar mengarungi kerasnya lautan cinta.
5. Si penakluk yang sedang bertapa buah batu, Fajri.
6. Fakhri, temen SD gua yang dulu suka berduel kartu Yu-Gi-Oh.
7. Cewe yang memiliki otak dagang paling canggih, Yuni.
8. Cewe super yang sedang merantau di Perancis dan yang selalu ingetin keburukan gua, Zahrina.
9. Orang yang ga ketauan lagi keberadaannnya, Andre.
10. Temen smp dan sma gua yang berwajah oriental, Desi.
11. Aldi, seorang pemuda pemuja cinta.

Ini adalah pertanyaan buat kalian untuk "berpikir" sedikit:

1. Apakah arti hidup?
2. Apakah tujuan hidup?
3. Apakah hidup harus bahagia?
4. Apakah dengan cinta bisa bahagia?
5. Apakah itu cinta?
6. Apakah cinta dan sayang itu sama atau berbeda?
7. Apakah benar cinta selalu membawa bahagia, jika kenyataannya bisa bersedih juga karena cinta?
8. Apakah arti kehilangan itu?
9. Apakah sesuatu yang benar-benar kita "miliki" di dunia ini?
10. Apakah kalian percaya kehidupan setelah kita mati, surga dan neraka?
11. Apakah kalian masih mau meninggalkan perintah Tuhan jika benar ada kehidupan setelah mati, surga dan neraka?

Selamat "berpikir" kawan-kawan.




Minggu, 20 Juli 2014

Si Putri Tidur





          “Yana!” panggil seorang guru.
          “Bangun Yan!” kataku sambil membangunkan Yana Dia adalah sahabatku, seorang gadis bermata sayu yang hobinya tidur tapi walau begitu dia tetap gadis yang manis dan baik hati. Aku duduk bersebelahan dengannya. Aku sangat tau kebiasaannya yang suka tidur di dalam kelas.

          “Eh Yan dipanggil bu guru tuh, ayo bangun,” kataku.
        
          Yana bangun dari tidurnya. Dia berdiri dan beranjak kearah bu guru di depan kelas. Dia mengambil sebuah spidol di sudut meja guru. Lalu dia mengerjakan sebuah soal fisika yang ada di papan tulis dengan lihai. Ya meskipun suka tidur di kelas tapi Yana adalah seorang gadis yang pintar. Selesai mengerjakan soal fisika di papan tulis,Yana kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan tidurnya. Luar biasa! Dia bisa mengerjakan soal fisika yang rumit dengan tepat. Sudah aku bilang dia memang pintar, mungkin dia belajar di dalam mimpi.
          
*

          Bel pulang sekolah berbunyi, saatnya murid-murid pulang. Karena rumah kami berdekatan, aku dan Yana pulang bersama. Di ujung lorong sekolah terlihat Dani, seorang murid berwajah rupawan yang sering menjadi idaman gadis-gadis di sekolah. Meskipun begitu, Dani seorang murid berandalan. Dani bersama tiga orang temannya seperti biasa sedang memalak murid-murid. Aku terus melangkan kaki bersama Yana dan tak bisa aku hindari, akupun berhadap dengan Dani.
          
          “Eh ada Yana…. silakan lewat," kata Dani dengan senyum palsunya.
           
          Yana pun berjalan melewati Dani dan ketiga temannya. Aku mengikuti Yana dari belakang. Akan tetapi….
           
          “Eeet mau kemana lo?” tanya Dani yang berdiri di depan dan menghentikan langkah kakiku.
          “Ya gue mau pulang lah,” jawabku ketus.
          “Kalo lo mau pulang, ya lo taulah harus ngapain dulu.” kata Dani sambil bertolak pinggang.
           
           Aku tau pasti dia menyuruhku untuk memberikan uangku kepadanya. Aku hanya diam dan tak rela aku berikan uangku untuk orang yang bermuka dua seperti Dani. Lebih baik uangku aku belikan cimol untuk aku makan berdua dengan Yana.
         
           “Eh kok lo diem aja sih? Apa perlu gue jelasin pake kekerasan,” kata Dani sambil mengepalkan tangannya.
           
           Aduh aku bingung harus melakukan apa. Dani dan ketiga temannya memiliki badan yang kekar dan atletis, sedangkan aku? kalo bisa di ibaratkan, Dani dan teman-temannya melawan aku seperti empat buah batang kayu melawan sebatang lidi. Sial Yana sudah tak terlihat, tega sekali dia meninggalkanku sendiri. Aku harus meminta tolong kepada siapa?
        
          “Ayo cepet mana uang lo?” tanya Dani dengan wajah memerah karena marah.
          “Udah kita hajar aja Dan,” usul salah seorang teman Dani.
         
          Dani dan ketiga temannya bergerak kearahku dan memojokkan tubuhku ke tembok. Aku hanya ikhlas dan pasrah pada penguasa alam semesta, mungkin inilah saatnya wajah gantengku harus ditumbuhi benjolan-benjolan berwarna biru. Dan akhirnya….
          
          “Ampuuun….” kata salah seorang teman Dani.
          “Ampuun pak.”
          “Jadi kalian suka malak-malakin murid-murid setiap pulang sekolah, dasar kalian ini.” kata Pak Suwoto, guru di sekolahku, sambil menjewer telinga kedua orang teman Dani dari belakang.
           
           Dani dan salah seorang temannya yang tidak dijewer mencoba melarikan diri.
           
          “Kalian mau kemana? Kalian harus dihukum,” Pak Bambang, satpam sekolahku, berdiri di depan Dani. Lalu Pak Bambang menjewer telinga Dani dan seorang temannya.
          “Hahaha rasain lo,” kata Yana sambil melihat Dani dan teman-temannya di bawa ke ruang guru.
          “Lo gapapa kan?” tanya Yana.
          “Iya gapapa Yan. Terima kasih wahai penguasa alam semesta,” kataku sambil menghadapkan wajahku kelangit.
          “Hahaha lebay lo.”
          “Gue kira lo tega ninggalin gue sendirian Yan,” kataku dengan wajah cemberut.
          “Enggaklah, lo kan sahabat gue, masa iya gue tega niggalin lo. Yaudah yuk kita pulang, nanti keburu ada Dani lagi,” kata Yana yang beranjak pergi sambil menarik tanganku.
        
          Aku dan Achan pulang bersama menelusuri trotoar jalan di sore itu sambil iringi canda dan tawa.

*

          Suasana kantin saat istirahat cukup ramai. Aku dan Yana duduk di dekat penjual mie ayam sambil menikmati mie ayam tentunya. Tiba-tiba suasana kantin menjadi heboh dengan teriakkan murid-murid perempuan.
           
          “Wah…. Dani…. Dani….” teriak murid-murid perempuan dengan histeris.
           
          Dani duduk di ujung kantin bersama ketiga temannya.
         
          “Heboh banget deh. Kirain gue ada presiden dateng gitu mau beli cimol dikantin, eh tau-taunya si Dani yang dateng.  Lo ga ikutan histeris Yan?” tanyaku sambil terus menikmati lezatnya mie ayam.
          “Ngapain coba histeris kaya gitu. Gue mau histeris kalo ada cowo yang berani ditengah lapangan cuma pake kolor doang hahaha,” canda Yana.
           “Bodo amat Yan.”
           
           Tiba-tiba Dani dan teman-temannya bangun dari tempat duduknya dan menghampiriku.
           
           “Eh lo berdua, ayo cepet ikut gue,” kata Dani sambil berjalan pergi.
           “Ayo cepet,” kata salah seorang teman Dani sambil menarik kerah bajuku.
           
           Aku dan Yana menuruti kata-kata Dani dan mengikutinya. Dani dan teman-temanya membawaku ke taman sekolah. Dani menghentikan langkahnya dan berdiri di depan dan ketiga temanya berdiri mengelilingi aku dan Achan. Sepertinya aku mencium bau masalah disini.
           
          “Kalian tau apa kesalahan kalian?” tanya Dani yang berdiri didepan aku dan Yana.
          “Kayanya kita ga punya masalah deh sama kalian,” kataku tegas.
           
           Dani dan ketiga temannya malah tertawa.

           “Kalian inget kejadian kemaren? Dan menurut kalian itu bukan masalah?” kata Dani dengan angkuh.
           “Itu kan kesalahan lo bukan kesalahan kita,” balasku dengan ketus.
           “Udah ga usah banyak omong Dan, hajar aja,” kata salah seorang teman Dani.
         
           Dani mengepalkan tangannya dan berjalan kearahku. Lalu dia melayangkan tinju kearah wajahku. Aku memejamkan mata. Saat ku buka mataku.
            
           “Yanaaa!” kataku saat ku lihat Yana tersungkur ditanah.

*

          “Gue dimana nih?” kata Yana tersadar.
          “Syukur deh kalo lo udah sadar.” ucapku sambil berdiri di samping Yana.
          “Sekarang lo lagi di UKS, tadi lo pingsan,” lanjutku menjelaskan.
          
          Tiba-tiba Yana tertawa.

          “Kenapa lo ketawa Yan?”
          “Gue juga udah tau kali kalo gue lagi di UKS. Dan tadi itu gue cuma pura-pura pingsan aja,” kata Yana sambil tersenyum.

          Aku menjadi heran, jangan-jangan Yana menjadi sedikit gila karena terkena pukulan Dani.

          “ Maksud lo apaan Yan?” tanyaku heran.
          “Tadi pas Dani mau mukul muka lo, gue halangin. Dan gue yang kena tinjunya si Dani. Terus gue pura-pura jatuh pingsan aja. Eh ternyata gue malah ketiduran,” kata Yana sambil tertawa.
          “Tapi pipi lo jadi bengkak gitu Yan.”
          “Ah gapapa kok, gue sering kaya gini pas dulu ikut club karate. Udah lah lo ga usah khawatir.” Kata Yana sambil menurunkan kakinya dan duduk di pinggir kasur UKS.
          Aku lalu duduk di samping Yana.
          “Lo baik banget Yan, lo mau ngorbanin diri lo demi ngelindungin gue,” kataku.
          “Ya sebagai sahabat, kita kan harus saling melindungi, bener ga? Sekarang gimana urusannya tuh si Dani sama temen-temenya?” tanya Yana.
          “Tadi pas lo pingsan, anak-anak pada negrumunin lo. Terus dateng deh Pak Suwoto dan Dani sama temen-temennya di bawa ke ruang guru. Gue denger-denger sih, mereka di keluarin dari sekolah akibat kejadian tadi dan ditambah ulah mereka selama ini,” kataku menjelaskan.
           
          Aku terdiam sejenak dan menunduk. Sejenak aku berpikir. Mungkin ini saat yang tepat untuk mengutarakan rasa cintaku pada Yana. Karena sebenarnya aku sudah lama menyukai Yana. Aku tak bisa menutupi perasaan ini lagi. Diterima atau tidak pernyataan cintaku ini tidak ada masalah bagiku.
           
          “Yan gue mau ngomong sesuatu nih. Kita berdua kan udah deket banget ya Yan. Dan semakin lama perasaan gue ke lo tuh semakin berubah. Ya kayanya ada rasa yang lain di dalam hati gue terhadap lo….. Sebenernya tuh gue suka sama lo Yan. Dan gue mau kita bukan cuma sekedar sahabat.”
            
          Tiba-tiba Yana menyandarkan kepalanya ke bahuku. Apa mungkin dia tahu apa yang aku maksud? Dan apakah dia juga merasakan hal yang sama terhadapku? Perlahan aku paling tatapanku ke wajah Yana.
           
         Aku hanya tersenyum.

          Ternyata Yana tertidur di bahuku. Dia tidak mendengar apa yanga ku katakan tadi tentang perasaanku kepadanya. Ah…. biarlah ku simpan rasa ini. Mungkin sekarang aku dan Yana cukup sebagai sahabat saja. Yana sungguh gadis yang cantik, manis, pandai dan baik hati, tapi kebiasaan tidurnya itu sulit untuk di hapuskan. Tak salah kalo aku memberi dia julukan si putri tidur.

          Semoga kita bisa menjadi sepasang kekasih meskipun hanya di mimpimu ya, putri tidur.

***

Sajak

"Ku ingin mencintaimu tulus, setulus rintik hujan yang menghilang tanpa sempat mengucap salam pada bunga yang dibuatnya indah bermekaran." - Bi

Sajak

"Ku bukanlah mentari pagi, yang selalu membawa hangat kecerian kepadamu. Ku hanyalah hujan, yang selalu membawa sendu kesedihan kepadamu. Tapi percayalah kasih. Kelak ku kan memberimu pelangi, yang kan membuatmu tersenyum bahagia setelah hujan membasahi pipi." - Bi



Rabu, 16 Juli 2014

Alunan Di Senja Malam

Alunan Di Senja Malam

oleh: Bi


Iblis bergetar!

Yang alim mabuk dalam ampunan

                             Manusia acuh bercumbu dengan khayal lelapnya,
                             Tak malu dengan tetes-tetes air Mikail,
                             Malah bergaya ketika Atid melukis dirinya

Inilah alunan agung tuk agungkan-Mu yang Maha Agung




Diantara Tatapan Izroil

Diantara Tatapan Izroil

oleh: Bi


Tik tok tik tok...

Tap tap tap tap...

                   Yang alim tertawa dalam sujudnya,
                   Yang buta menagis dalam tarian pesta.

Hap!

Mati kau!